LPKNInews.com - Jendela Pendidikan NUsantara (JPN) mengajak sebanyak 370 anak di Sekolah Dasar (SD) 11 dan 13 Pisangan Timur untuk memanfaatkan sosial media dengan bijak.
LPKNInews.com - Jendela Pendidikan NUsantara (JPN) mengajak sebanyak 370 anak di Sekolah Dasar (SD) 11 dan 13 Pisangan Timur untuk memanfaatkan sosial media dengan bijak.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum JPN, Julia Putri Noor pada agenda kegiatan mengenalkan literasi media bersama tim ada psikolog, educator, paralegal dan para pendamping anak, Jumat (20/10/2017).
Pada kesempatan itu, Julia bercerita dihadapan ratusan anak, kalau dulu menulis hanyalah tugas-tugas dari sekolah. Namun sekarang anak-anak lebih suka menulis dimana?. Jawab anak-anak sangat riuh mulai dari FB, IG, WA, WeChat, Line dan Twitter.
Disisi lain, wanita berdarah bugis Makassar ini menuturkan, bagi anak-anak yang tidak punya HP. Dengan berbagai cara berusaha punya akun sosmed.
Sehingga, dikatakan wanita yang dikenal sang motivator ini bahwa hal itu awal potensi anak-anak terancam dengan keinginannya sendiri.
"Ditambah orang tua yang tidak pernah cek apa yang mereka tulis. Orang tua perlu mengenalkan jebakan jebakan yang ada di sosial media," kata Julia.
Oleh karena itu hari ini bersama Ibu Asri Kepala Sekolah dan guru-guru lainnya menyerukan bersama anak anak Cegah, Didik dan Dampingi.
"Tidak perlu ilmu khusus, yang penting mau terlibat dan bertanya," imbuhnya.
Untuk itu JPN membuat grup WA dengan nama Pemerhati Anak JPN saat ini dalam grup ada 101 orang. Hal itu supaya para guru dan beragam ahli pendidikan bisa saling bertukar pengalaman dan infomasi.
"Semoga kita sebagai pendidik semakin terasah dalam menciptakan media belajar yang semakin disukai anak anak," tutur Julia.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum JPN, Julia Putri Noor pada agenda kegiatan mengenalkan literasi media bersama tim ada psikolog, educator, paralegal dan para pendamping anak, Jumat (20/10/2017).
Pada kesempatan itu, Julia bercerita dihadapan ratusan anak, kalau dulu menulis hanyalah tugas-tugas dari sekolah. Namun sekarang anak-anak lebih suka menulis dimana?. Jawab anak-anak sangat riuh mulai dari FB, IG, WA, WeChat, Line dan Twitter.
Disisi lain, wanita berdarah bugis Makassar ini menuturkan, bagi anak-anak yang tidak punya HP. Dengan berbagai cara berusaha punya akun sosmed.
Sehingga, dikatakan wanita yang dikenal sang motivator ini bahwa hal itu awal potensi anak-anak terancam dengan keinginannya sendiri.
"Ditambah orang tua yang tidak pernah cek apa yang mereka tulis. Orang tua perlu mengenalkan jebakan jebakan yang ada di sosial media," kata Julia.
![]() |
Ketum JPN, Julia Putri Noor (kiri) |
Oleh karena itu hari ini bersama Ibu Asri Kepala Sekolah dan guru-guru lainnya menyerukan bersama anak anak Cegah, Didik dan Dampingi.
"Tidak perlu ilmu khusus, yang penting mau terlibat dan bertanya," imbuhnya.
Untuk itu JPN membuat grup WA dengan nama Pemerhati Anak JPN saat ini dalam grup ada 101 orang. Hal itu supaya para guru dan beragam ahli pendidikan bisa saling bertukar pengalaman dan infomasi.
"Semoga kita sebagai pendidik semakin terasah dalam menciptakan media belajar yang semakin disukai anak anak," tutur Julia.
COMMENTS