JAKARTA - Jumlah Pemudik via Jalur Udara tahun 2017 ini mengalami lonjakan, bahkan melebihi prediksi Pemerintah. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Sekjen Kemenhub) Sugihardjo.
JAKARTA - Jumlah Pemudik via Jalur Udara tahun 2017 ini mengalami lonjakan, bahkan melebihi prediksi Pemerintah. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Sekjen Kemenhub) Sugihardjo.
"Bahwa kenaikan presentasi angkutan udara mencapai 11,57% atau melampaui prediksi yakni sebesar 9,75%," kata Sugihardjo dalam rilisnya, Selasa (27/6/2017) dilansir dari detik.com.
Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh Kemenhub sejak H-10 hingga H+2 Idul Fitri 1438 H, jumlah pemudik yang menggunakan jalur udara meningkat hampir 2% dari prediksi awal Pemerintah. Jika awalnya Pemerintah jumlah penumpang pesawat pada mudik 2017 sebanyak 5.400.000 orang, maka sampai dengan H+2 Lebaran, jumlah penumpang yang terangkut 5.466.930 orang.
Sugiharjo menganalisa, minat masyarakat mudik via jalur udara disebabkan tiga faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya daya beli masyarakat meningkat, adanya beberapa daerah yang infrastrukturnya sudah terjangkau pesawat dan adanya tambahan jadwal penerbangan atau extra flight.
"(Jumlah penumpang pesawat) Meningkat lebih tinggi dari prediksi. Artinya kalau saya melihat ada dua hal (yang mendorong lonjakan pemudik via udara)," ujar Sugihardjo.
"Pertama, daya beli masyarakat meningkat. Kedua, prioritas pembangunan oleh Kabinet Jokowi dan JK ini infrastruktruktur, termasuk kita membangun bandara-bandara yang demand (permintaan)-nya tinggi," lanjutnya.
Ditambahkan Sugihardjo, faktor ketiga terkait lonjakan penumpang pesawat saat musim mudik adalah kebijakan beberapa maskapai yang menambah jadwal terbang serta armada pesawat saat arus mudik.
"Kenaikan frekuensi atau presentase juga karena pertama ada penambahan pesawat, kedua penambahan frekuensi dengan meminta extra flight," ujarnya. (*)
COMMENTS